Kolaborasi Pusat, Pemprov, Masyarakat, Kunci Efektif Keberhasilan Produktivitas Agroforestri Lampung

X
Share

RADARLAMSEL.COM.BANDARLAMPUNG-Pemerintah Provinsi Lampung memiliki peran penting dalam berbagai program dan inisiatif pada sektor kehutanan. Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Lampung, Irwan Sukri Banuwa, mengungkapkan hal ini di sela-sela kunjungannya di Dusun Pujo Raharjo, Desa Banjaran, Kabupaten Pesawaran, Minggu (04/06 2023)

Irwan mengatakan, ini perlu diekspos bukan hanya dari sisi kemampuan ekologi dalam menekan terjadinya degradasi lahan. Kita bisa lihat, walaupun belum secara akademis tinjauannya, dengan adanya penerapan agroforestri dengan tanaman kehutanan dan tanaman MPTS, ternyata pendapatan keluarga penerima izin Hutan Kemasyarkatan sudah berada di atas UMR Lampung.

“Dari sisi ekologi sudah bisa kita yakini, dari sisi ekonomi bisa dijabarkan, dan dari sisi sosial ini memang keinginan masyarakat. Sustanaible forestry development sudah berjalan. Tinggal dilanjutkan dan direplikasi di beberapa wilayah KPH yang lain.” kata Irwan Sukri Banuwa.

“Pendekatannya itu memang agroforestri sekarang. Perhutanan sosial dengan skema hutan kemasyarakatan atau lainnya, ya monggo. Tidak memungkinkan lagi pendekatannya dengan membiarkan hutan tumbuh sendiri. Harus ada intervensi pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah.” ujar Irwan saat mengunjungi kawasan hutan lindung yang ditanami berbagai Multi Purpose Tree Species (MPTS) berupa pala, cengkeh, duren, kelapa, kelengkeng, dan lainnya di kawasan hutan register 20 yang masuk wilayah Desa Banjaran.

Irwan berpendapat, air hujan di sini bisa terus mengalir ke bawah tanpa membawa sedimen atau menyebabkan terjadinya erosi.

“Oleh karena itu ekologi sudah mantap, secara ekonomi sudah bisa mengatasi kebutuhan hidup, dan secara sosial ini memang sesuai permintaan warga.” ujar Irwan yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian Unila.

Irwan menyimpulkan bahwa persoalan biodiversitas dan degradasi lahan telah diselesaikan di wilayah tersebut.

“Persoalan biodiversitas dan degradasi lahan, sudah diselesaikan di sini. Berkat kolaborasi pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan masyarakat yang berjalan dengan baik. Sehingga hutan bisa lestari dan masyarakat sejahtera.” tuturnya.

“Dan ada baiknya KPH Pesawaran mau menularkan kesuksesan agroforestri di sini ke kawan-kawan KPH lain, menanam kapulaga sebagai tanaman bawah. Dengan kapulaga dan serasah, pada saat hujan walaupun tanahnya miring aliran permukaan dan erosi bisa tertahan. Sehingga kualitas lahan bisa dipertahankan.” lanjutnya.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS) Lampung, Idi Bantara, menanggapi, pengelolaan hutan di Desa Banjaran ini sudah sesuai slogan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dimana manfaatnya harus bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat.(adv)